Saturday 16 June 2012

Di Kota Ini, Pesawat yang Mati 'Hidup' Kembali



Hidung dipotong, sayap dipangkas, dan kokpit dipereteli. Di hanggar Tarmac Aerosave di Kota Tarbes, Prancis, kerja menghidupkan kembali pesawat-pesawat yang sudah mati dimulai.
"Kami menerima pesawat tua ... dan penyelesaian pekerjaan ini (adalah) jika semua material dapat digunakan kembali," kata Sebastien Medan, kepala pembongkaran di perusahaan kedirgantaraan Prancis itu. Di kota ini, reinkarnasi pesawat-pesawat usang dilakukan.
Tarmac Aerosave adalah perusahaan pembongkaran pesawat bekas di Aerospace Valley--sekelompok perusahaan rekayasa penerbangan Prancis dekat Kota Tarbes di Prancis selatan--yang dibentuk pada 2009. Meski bisnis utama perusahaan ini adalah penyimpanan pesawat, mereka telah sukses menghidupkan kembali 12 pesawat yang sudah benar-benar mati pada awalnya.
Bagian-bagian dari pesawat usang yang masih bisa digunakan diselamatkan selama proses ini. Roda pendaratan atau komponen pada sayap, misalnya, setelah dipereteli bisa diinstal ulang di pesawat baru. Semua bagian yang disimpan dapat dijual oleh pemilik pesawat. Limbah sisa dan besi tua, sementara itu, dipecah untuk dijual kembali.
"Persentase pesawat untuk didaur ulang adalah sekitar 87 persen (dan) sebenarnya kami berharap naik yang sampai 90 peresn," kata Medan.
Induk perusahaan ini, Airbus, memprediksi bahwa lebih dari 9.000 pesawat akan pensiun atau ditarik dari layanan dalam 20 tahun ke depan. Pada kondisi ini ada kebutuhan yang jelas untuk menangani bangkai pesawat ini agar tetap ramah lingkungan.
Tarmac melihat ini sebagai bisnis yang menguntungkan dan salah satu yang masuk akal bagi maskapai penerbangan yang ingin membuang model lama. Biaya penyimpanan pesawat bekas mencapai € 20.000 (US$ 25.000) per bulan. Sedang biaya untuk memereteli pesawat antara 100.000 hingga 150.000 euro (antara US$ 125.000 hingga US$ 185.000).
"Semua materi yang kami ambil dari setiap pesawat bisa digunakan di industri lainnya, terutama penerbangan," kata Medan.
Tarmac meyakini pembongkaran pesawat lama juga akan memungkinkan para insinyur merancang desain pesawat yang lebih baik dan lebih efisien di masa depan. Dengan memahami bagaimana bagian-bagian terkikis, aus, atau mengalami kerusakan seiring dengan berjalannya waktu akan memungkinkan mereka mentransfer pengetahuan itu ke dalam desain baru.
"Kami mengumpulkan di komponen pesawat layanan untuk menilai karakteristik yang tersisa dan kemampuan dalam hal stres dan kelelahan," kata Olivier Malavallon, direktur pengembangan bisnis dan perubahan di Airbus.
berikut foto2nya :







0 comments:

Post a Comment